Berdasarkan Teori Konflik yang Berpandangan pada Teori Marx, Sumber dari Permasalahan Sosial adalah Konflik Terjadi Karena

Domain Java (1)
Domain Java (1)

Teori konflik merupakan struktur pemikiran yang diprakarsai oleh Karl Marx dan berfokus pada hubungan antara kelompok-kelompok sosial yang berbeda dalam masyarakat. Gagasan pokok di balik teori ini adalah bahwa konflik dan ketegangan sosial timbul sebagai hasil dari ketidaksetaraan dalam distribusi kekayaan dan kekuasaan.

Pemahaman Teori Konflik Dalam Konteks Marxisme

Teori Marx tentang konflik merupakan bagian integral dari filsafat dan pemikiran sosialnya yang lebih luas, yang dikenal sebagai Marxisme. Marx berpendapat bahwa struktur ekonomi masyarakat, yang disebut “basis material,” membentuk “struktur super” lainnya seperti politik, hukum, moral, dan ideologi. Menurutnya, setiap masyarakat dibagi menjadi dua kelas utama berdasarkan hubungan mereka dengan alat produksi. Kelas-kelas ini adalah buruh (proletar) dan pemilik modal (borjuis).

Baca Juga :   Perangkat Lunak yang Hanya Dimiliki oleh Pencipta atau Pemegang Hak Cipta Disebut Perangkat Lunak Apa?

Konflik Sebagai Sumber Permasalahan Sosial

Dalam konteks teori konflik Marx, konflik sosial timbul dari perbedaan kelas sosial. Penguasaan borjuis atas alat produksi dan kepemilikan ekonomi memberi mereka kekuatan untuk mengeksploitasi proletar. Menurut Marx, ini menciptakan kondisi yang tidak setara dimana borjuis memiliki akses yang lebih besar ke sumber daya, kesempatan, dan kekuatan politik.

Baca Juga :   Jelaskan Tahapan Mengaransemen Lagu Populer Ke dalam Bentuk Vokal Grup

Permasalahan sosial, seperti kemiskinan, pengangguran, ketidaksetaraan, dan ketidakadilan sosial, muncul sebagai hasil dari konflik antara golongan borjuis dan proletar. Konflik ini secara inherent membawa permasalahan serta ketidakpuasan yang berujung pada pemberontakan dan perubahan sosial.

Solusi Dari Perspektif Marx

Carl Marx berpendapat bahwa konflik ini hanya bisa diatasi melalui revolusi sosial. Artinya, proletariat harus mengambil alih alat produksi dan mendirikan masyarakat yang bebas dari kelas, di mana semua orang memiliki akses yang sama terhadap sumber daya. Yang penting, Marx melihat konflik sosial ini tidak hanya sebagai permasalahan, tetapi juga sebagai peluang untuk perubahan dan transformasi sosial.

Baca Juga :   Bangsa Indonesia Tidak Dapat Berdiam Diri Terhadap Peristiwa-peristiwa Internasional yang Membuat Suatu Negara Terpuruk Karena

Kesimpulan

Menurut teori konflik Marx, sumber permasalahan sosial berasal dari ketidaksetaraan yang diciptakan oleh struktur sosial dan ekonomi. Konflik ini, meski menyebabkan banyak permasalahan, juga memberikan peluang untuk perubahan dan peningkatan. Tetap penting untuk diingat bahwa teori Marx hanya merupakan satu dari banyak pendekatan untuk memahami dinamika sosial, dan setiap teori memiliki kelemahan dan kelebihan.

Ikuti kami di GoogleNews

Pos terkait