Terorisme Sebagai Kejahatan Internasional dengan Contoh Perbandingan Penerapan Hukum di Beberapa Negara

Domain Java (1)
Domain Java (1)

Terorisme telah menjadi masalah besar di abad ke-21 ini, bahkan mengejutkan dunia dengan serangan yang merenggut banyak jiwa. Tindakan terorisme bukan hanya berdampak merusak terhadap stabilitas serta keselamatan sebuah bangsa, tetapi juga dirasakan oleh dunia internasional. Melalui artikel ini, kita akan membahas bagaimana terorisme ditangani sebagai kejahatan internasional dan contoh penerapannya di beberapa negara.

Terorisme sebagai Kejahatan Internasional

Sejak lama, terorisme telah diakui sebagai kejahatan internasional yang berdampak besar pada ketertiban dunia. Menurut definisi yang diberikan oleh PBB, terorisme adalah “tindakan memaksa yang didasarkan pada ideologi atau tujuan politik, yang bertujuan menimbulkan rasa teror atau ketakutan di kalangan publik, baik itu secara lokal maupun internasional”. Melihat pada definisi tersebut, tindakan terorisme jelas mencakup tindak kejahatan yang melampaui batas-batas nasional.

Baca Juga :   Jendela Kelas Melambai-Lambai Akibat Tiupan Angin yang Kencang: Majas Dari Kalimat di Atas Yaitu

Penerapan Hukum Terorisme di Beberapa Negara

Beberapa negara telah mengambil tindakan tegas terkait kasus terorisme yang terjadi. Misalnya, Amerika Serikat melalui undang-undang USA PATRIOT Act telah memberikan kuasa luas kepada lembaga penegak hukumnya untuk melacak dan mencegah aktivitas terorisme.

Di Inggris, hukum serupa juga diberlakukan. The Terrorism Act 2000 dan Terrorism Act 2006 adalah dua contoh undang-undang yang dirancang untuk mencegah dan menghukum tindakan terorisme. Undang-undang ini memberi polisi kuasa yang lebih besar untuk mengawasi, menghentikan dan menghukum segala bentuk terorisme.

Baca Juga :   Pengaruh DI/TII Menyebar ke Jawa Tengah, Terutama di Tegal dan Brebes Dikuasai Amir Fatah dan Pasukannya Setelah Utusan Kartosuwiryo Datang dan Mengangkatnya Sebagai Panglima TII Jawa Tengah. Namun Perlawanan Ini Tidak Lama, Hingga di Akhir Tahun 1951 Ia Menyerah, Karena…?

Sebaliknya, di negara-negara seperti Swedia dan Norwegia, pendekatan yang diambil lebih berfokus pada pencegahan dan deradikalisasi. Ini dilakukan dengan meningkatkan upaya pendidikan dan inklusivitas sosial untuk mengurangi faktor-faktor yang mendorong individu terlibat dalam terorisme.

Namun, masyarakat internasional menghadapi tantangan dalam mengeksekusi hukum-hukum ini dengan efektif, mengingat terorisme sering kali menyeberang batas-batas negara dan mengambil berbagai bentuk yang sulit diperkirakan.

Baca Juga :   Jika Pemerintah Membeli Surat-surat Berharga Berarti Perekonomian Sedang Mengalami Apa?

Kesimpulan

Terorisme sebagai kejahatan internasional memerlukan pendekatan yang beragam dan luas dalam penanganannya. Dari penerapan hukum yang tegas dan represif, hingga pendekatan proaktif dalam mencegah aksi teror melalui pendidikan dan inklusivitas, setiap negara memiliki strategi mereka sendiri dalam menangani terorisme.

Jadi, jawabannya apa?

Penataan hukum terorisme di setiap negara bergantung pada konteks sosial, sejarah, dan kebijakan keamanan nasional mereka. Meski begitu, yang penting adalah bahwa terorisme adalah kejahatan internasional yang harus dilawan bersama oleh masyarakat dunia. Kerjasama internasional, pemahaman bersama, dan tindakan tegas sangat diperlukan untuk memerangi ancaman global ini.

Ikuti kami di GoogleNews

Pos terkait