Berikut adalah contoh artikel panjang yang mengupas lebih dalam mengenai Umar bin Abdul Aziz, perjalanan hidupnya, serta dampaknya terhadap pemerintahan dan umat Islam, dengan fokus pada pertanyaan “Pada Tahun Berapa Umar bin Abdul Aziz Diangkat Menjadi Khalifah?”.
Pada Tahun Berapa Umar bin Abdul Aziz Diangkat Menjadi Khalifah?
Umar bin Abdul Aziz adalah salah satu khalifah terbesar dalam sejarah Islam, terkenal dengan kepemimpinannya yang adil, sederhana, dan penuh kebijaksanaan. Meskipun masa pemerintahannya hanya berlangsung sekitar dua setengah tahun, namun jejak yang ditinggalkan oleh Umar bin Abdul Aziz dalam dunia Islam sangatlah mendalam. Salah satu momen penting dalam sejarah Islam adalah penunjukannya sebagai khalifah pada tahun 99 H (717 M).
Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang perjalanan hidup Umar bin Abdul Aziz, latar belakangnya, bagaimana ia diangkat menjadi khalifah, serta bagaimana kebijakan dan reformasi yang diterapkannya membawa perubahan besar dalam kehidupan umat Islam.
1. Latar Belakang Umar bin Abdul Aziz
Umar bin Abdul Aziz dilahirkan pada tahun 61 H (681 M) di Madinah. Beliau berasal dari keluarga yang sangat terhormat, yang memiliki garis keturunan langsung dari khalifah kedua, Umar bin Khattab. Ayahnya, Abdul Aziz bin Marwan, adalah seorang gubernur yang sangat berpengaruh di Mesir pada masa kekhalifahan Umayyah. Ibunya, Ummul Hakam, adalah putri dari seorang tokoh penting di kalangan sahabat Nabi Muhammad, yaitu al-Hakam bin Abi al-As.
Meskipun lahir dalam keluarga yang kaya dan berkuasa, Umar bin Abdul Aziz tumbuh dengan nilai-nilai agama yang kuat. Ia belajar banyak dari para ulama dan cendekiawan Islam, serta terpengaruh oleh ajaran-ajaran para sahabat Nabi, terutama dalam hal kesederhanaan dan keadilan.
Pada usia muda, Umar bin Abdul Aziz menikah dengan Fatimah binti Abdul Malik, yang merupakan putri dari Khalifah Abdul Malik bin Marwan. Dari pernikahan ini, mereka memiliki beberapa anak, dan Fatimah sangat mendukung suaminya dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam langkah-langkah reformasi yang akan beliau terapkan setelah menjadi khalifah.
2. Proses Pengangkatan Umar bin Abdul Aziz Menjadi Khalifah
Pengangkatan Umar bin Abdul Aziz sebagai khalifah terjadi pada tahun 99 H (717 M), menggantikan khalifah Sulaiman bin Abdul Malik. Sulaiman adalah khalifah terakhir dari Dinasti Umayyah yang memerintah sebelum Umar. Ketika Sulaiman wafat, tidak ada anaknya yang dapat menggantikan posisi tersebut, sehingga para pemimpin Umayyah harus memilih penggantinya.
Meskipun Umar bin Abdul Aziz adalah salah satu kerabat dekat Sulaiman, ia bukanlah pilihan pertama yang dipertimbangkan oleh banyak kalangan untuk menjadi khalifah. Sebelumnya, para pemimpin Umayyah lebih cenderung memilih orang-orang yang lebih berfokus pada kekuasaan dan kemewahan. Namun, karena reputasinya sebagai pribadi yang saleh, jujur, dan adil, Umar bin Abdul Aziz akhirnya dipilih oleh sebagian besar kalangan untuk memimpin.
Setelah diangkat menjadi khalifah, Umar bin Abdul Aziz langsung menunjukkan kemampuannya sebagai pemimpin yang bijaksana dan penuh pertimbangan. Meskipun hanya memerintah selama 2,5 tahun, banyak perubahan signifikan yang dilakukannya, yang tidak hanya mencakup aspek sosial dan politik, tetapi juga keagamaan dan moral masyarakat Islam.
3. Kebijakan dan Reformasi Umar bin Abdul Aziz
Selama masa pemerintahannya, Umar bin Abdul Aziz dikenal sebagai khalifah yang berusaha keras untuk menerapkan prinsip-prinsip keadilan dalam segala aspek kehidupan. Beberapa kebijakan penting yang diterapkannya meliputi:
a. Penyederhanaan Pemerintahan dan Pengurangan Kemewahan
Salah satu langkah pertama yang dilakukan oleh Umar bin Abdul Aziz adalah mengurangi kemewahan yang selama ini menjadi ciri khas pemerintahan Umayyah. Banyak pejabat yang hidup dalam kemewahan, sementara rakyat miskin semakin terabaikan. Umar merasa bahwa kemewahan ini bertentangan dengan ajaran Islam, yang mengutamakan kesederhanaan.
Umar mulai menerapkan kebijakan penghematan dan menyarankan agar harta kekayaan negara digunakan untuk kesejahteraan rakyat, bukan untuk memenuhi keinginan pribadi para pejabat atau keluarga kerajaan. Ia juga menghapuskan banyak fasilitas mewah yang sebelumnya dinikmati oleh kalangan elit, termasuk mengurangi pengeluaran untuk istana dan perayaan-perayaan besar.
b. Reformasi dalam Pengelolaan Zakat
Umar bin Abdul Aziz juga melakukan reformasi besar-besaran dalam pengelolaan zakat. Salah satu perubahan yang paling menonjol adalah pemberian zakat kepada mereka yang benar-benar membutuhkan, bukan hanya kepada kalangan yang sudah kaya. Zakat yang dikumpulkan tidak lagi disalurkan secara sembarangan, tetapi digunakan secara tepat untuk membantu orang-orang yang benar-benar membutuhkan.
Bahkan, Umar mencatat bahwa selama masa pemerintahannya, tidak ada seorang pun yang benar-benar layak menerima zakat karena masyarakatnya sudah sangat makmur. Hal ini menjadi bukti nyata dari keberhasilan kebijakan Umar dalam menanggulangi kemiskinan.
c. Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat dan Mengurangi Beban Pajak
Umar bin Abdul Aziz juga dikenal dengan kebijakan ekonominya yang pro-rakyat. Beliau memotong pajak-pajak yang terlalu berat bagi rakyat, terutama bagi mereka yang berada di lapisan bawah. Selain itu, ia juga memastikan bahwa distribusi kekayaan negara dilakukan secara merata, sehingga kesejahteraan rakyat dapat meningkat.
d. Perbaikan dalam Sistem Peradilan dan Penerapan Hukum Islam
Dalam bidang hukum, Umar bin Abdul Aziz berusaha untuk menegakkan hukum Islam dengan tegas, tetapi tetap memperhatikan aspek keadilan dan kemanusiaan. Beliau berusaha untuk membersihkan sistem peradilan dari para hakim yang tidak adil dan menyalahgunakan kekuasaannya. Para hakim yang tidak memenuhi standar moral dan keadilan dipecat, dan digantikan dengan para hakim yang lebih mampu menjalankan tugas mereka dengan baik.
Umar juga sangat memperhatikan hak-hak minoritas, termasuk non-Muslim, dan berusaha untuk menjamin bahwa mereka mendapat perlakuan yang adil sesuai dengan ajaran Islam.
4. Kebijakan Keagamaan Umar bin Abdul Aziz
Umar bin Abdul Aziz sangat memperhatikan aspek keagamaan dalam pemerintahannya. Ia berusaha untuk mengembalikan ajaran Islam yang murni dan menghilangkan praktik-praktik yang dianggap menyimpang dari ajaran Nabi Muhammad SAW. Salah satu langkah penting dalam kebijakan keagamaan Umar adalah mengembalikan perhatian kepada pendidikan agama dan ulama.
Umar memerintahkan untuk menulis kembali hadis-hadis Nabi yang telah hilang atau terlupakan dan memastikan bahwa hanya ajaran yang sahih yang diterima oleh umat Islam. Ia juga mendukung para ulama yang berkompeten dan memberikan mereka tempat yang layak dalam pemerintahan. Selain itu, Umar sangat mendorong pembangunan masjid-masjid dan sekolah-sekolah agama sebagai pusat pengajaran Islam.
5. Peninggalan dan Warisan Umar bin Abdul Aziz
Walaupun masa pemerintahannya relatif singkat, Umar bin Abdul Aziz meninggalkan warisan yang besar. Ia dikenal sebagai khalifah yang sangat adil, sederhana, dan peduli terhadap kesejahteraan rakyat. Banyak kebijakan yang diterapkannya hingga saat ini masih menjadi referensi dalam sistem pemerintahan yang adil dan berbasis pada prinsip-prinsip Islam.
Setelah wafat pada tahun 101 H (719 M), Umar bin Abdul Aziz dikenang sebagai salah satu khalifah terbaik dalam sejarah Islam. Keberhasilannya dalam memimpin dan menerapkan reformasi yang positif di berbagai bidang, menjadikannya sebagai contoh teladan bagi pemimpin masa depan.
6. Kesimpulan
Umar bin Abdul Aziz diangkat menjadi khalifah pada tahun 99 H (717 M), dan meskipun masa pemerintahannya hanya berlangsung sekitar dua setengah tahun, dampak dari kebijakan dan reformasinya sangat besar bagi dunia Islam. Ia dikenal sebagai seorang khalifah yang sangat peduli terhadap kesejahteraan umat, dengan menerapkan kebijakan yang adil, sederhana, dan berorientasi pada kemakmuran rakyat.
Masa pemerintahannya menjadi contoh kepemimpinan yang mengutamakan keadilan, kesederhanaan, dan pelayanan kepada masyarakat. Umar bin Abdul Aziz telah membuktikan bahwa seorang pemimpin yang bijaksana, adil, dan berpegang teguh pada nilai-nilai agama dapat membawa perubahan besar bagi umatnya, bahkan dalam waktu yang singkat.
Artikel ini memberikan gambaran yang lebih luas tentang Umar bin Abdul Aziz, memuat detail tentang masa pemerintahannya, kebijakan-kebijakan yang diterapkan, serta dampaknya terhadap umat Islam, yang tentu saja sangat menginspirasi hingga saat ini.