Kapan Mengangkat Kedua Tangan Hingga Sejajar dengan Kedua Bahunya dalam Shalat?

Kapan Mengangkat Kedua Tangan Hingga Sejajar dengan Kedua Bahunya dalam Shalat?

Shalat adalah ibadah yang sangat penting dalam agama Islam, yang dilakukan oleh setiap Muslim lima kali sehari. Dalam melaksanakan shalat, terdapat berbagai gerakan yang harus dilakukan dengan khusyuk dan sesuai dengan tata cara yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Salah satu gerakan dalam shalat yang sering dipertanyakan oleh umat Muslim adalah mengenai waktu yang tepat untuk mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan kedua bahu.

Gerakan ini, yang dikenal dengan istilah takbiratul ihram dan takbir rukuk, merupakan bagian dari rangkaian gerakan dalam shalat. Meskipun terlihat sederhana, banyak orang yang belum sepenuhnya memahami kapan tepatnya mereka harus mengangkat kedua tangan mereka hingga sejajar dengan bahu. Untuk itu, artikel ini akan menjelaskan tentang kapan seharusnya mengangkat kedua tangan dalam shalat berdasarkan pandangan para ulama dan hadis-hadis sahih.

1. Mengangkat Tangan Pada Saat Takbiratul Ihram

Takbiratul Ihram adalah takbir yang diucapkan pada awal shalat untuk memulai ibadah shalat. Pada saat ini, seorang Muslim wajib mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua bahunya atau lebih tepat lagi sejajar dengan telinga. Mengangkat tangan pada saat takbiratul ihram ini sangat penting karena ini menandai awal dimulainya shalat dan menjadi simbol peralihan dari keadaan biasa menjadi keadaan ibadah.

Hadis mengenai takbiratul ihram:
Rasulullah SAW bersabda: “Apabila kalian takbir, maka angkatlah kedua tangan kalian sampai sejajar dengan bahu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menjelaskan bahwa pada saat mengucapkan takbir, tangan harus diangkat sejajar dengan bahu. Pada waktu ini, kedua tangan harus diangkat bersamaan dengan suara takbir, yaitu saat mengatakan “Allahu Akbar.”

2. Mengangkat Tangan Saat Ruku

Selain pada saat takbiratul ihram, ada juga waktu-waktu tertentu di dalam shalat di mana seseorang mengangkat kedua tangannya, salah satunya adalah ketika hendak masuk ke dalam ruku.

Namun, perlu diketahui bahwa ada perbedaan pendapat di kalangan para ulama mengenai apakah harus mengangkat tangan saat hendak ruku. Mayoritas ulama dari kalangan Ahlus Sunnah menganjurkan untuk mengangkat kedua tangan saat akan ruku. Ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, di mana Rasulullah SAW pernah mengangkat tangan pada saat hendak ruku.

Hadis tentang mengangkat tangan sebelum ruku:
“Ketika Rasulullah SAW hendak ruku, beliau mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan bahu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Mengangkat Tangan Pada Saat Berdiri Dari Ruku

Setelah ruku, seorang Muslim kemudian berdiri tegak (i’tidal). Pada saat ini, dalam beberapa mazhab, seperti mazhab Syafi’i, dianjurkan untuk mengangkat kedua tangan lagi hingga sejajar dengan bahu. Hal ini dilakukan pada saat bangkit dari ruku dan sebelum melanjutkan ke gerakan sujud.

Hadis tentang mengangkat tangan setelah ruku:
“Ketika beliau berdiri dari ruku, beliau mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan bahunya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Mengangkat Tangan Saat Takbir Saat Sujud

Beberapa ulama juga menyarankan untuk mengangkat tangan ketika berpindah dari posisi berdiri ke sujud. Namun, ini bukanlah suatu kewajiban dan hanya merupakan sunah yang dapat dilakukan untuk menambah kekhusyukan dalam shalat.

Kesimpulan: Kapan Harus Mengangkat Kedua Tangan Sejajar dengan Bahu?

Berdasarkan penjelasan hadis dan pandangan para ulama, berikut adalah waktu-waktu yang tepat untuk mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu dalam shalat:

  1. Saat Takbiratul Ihram – Mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan bahu atau telinga pada saat mengucapkan “Allahu Akbar” untuk memulai shalat.
  2. Saat Akan Ruku – Sebagian ulama menganjurkan untuk mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu pada saat hendak masuk ke posisi ruku.
  3. Saat Berdiri Dari Ruku – Mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu ketika bangkit dari posisi ruku dan kembali ke posisi berdiri tegak.

Secara keseluruhan, meskipun ada perbedaan pendapat mengenai beberapa gerakan ini, yang paling penting adalah melaksanakan gerakan shalat dengan niat yang ikhlas dan mengikuti tata cara yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW, agar shalat kita menjadi lebih sahih dan diterima di sisi Allah SWT.